Pada 15 September 1810, kemerdekaan dari Spanyol telah dinyatakan oleh
Miguel Hidalgo y Costilla di
Dolores
yaitu sebuah kota kecil. Ini
merupakan titik permulaan peperangan untuk kemerdekaan yang dikenali sebagai
Perang Kemerdekaan Meksiko yang berakhir
dengan kemerdekaan pada 1821 dan pembentukan Kekaisaran Meksiko yang Pertama.
Selepas merdeka, semua negara di Amerika Tengah kecuali
Chiapas, setuju untuk tidak menjadi
sebagian anggota
kekaisaran ini.
Selepas kejatuhan
Kekaisaran
Meksiko ke tangan pihak republikan di bawah pimpinan
Antonio
López de Santa Anna, Republik yang pertama telah dibentuk dengan
Guadalupe
Victoria sebagai Presidennya yang pertama. Di bawah pemerintahan
Santa Anna, penduduk di bagian Texan yaitu di Coahuila dan
Texas
telah memberontak dan menuntut kemerdekaan dari pemerintah Meksiko. Penduduk di
sini, terutama penjelajah berbangsa Inggris, telah membentuk
Republik Texas. Pemberontakan ini telah
mencetuskan peperangan yang terkenal yaitu perang di
Alamo
di antara militer Meksiko dan Texas.
Akhirnya pada 1836, Texas
mendapat kemerdekaan dan Republik Meksiko semakin mengecil. Pada 1840-an,
negara ini telah diserang oleh Amerika Serikat yang mengakibatkan kehilangan
wilayah yang amat besar, termasuk
Alta
California,
Arizona,
Nevada,
Utah dan
New Mexico. Pada 1860-an negara ini sekali
lagi diserang, kali ini oleh bala tentara
Perancis, yang ingin menaikkan Archduke
dari Austria
Ferdinand Maximillian sebagai Maharaja
Meksiko, dengan sokongan
pendeta Katolik dan golongan
Creole
yang
konservatif. Namun pemerintahan beliau
berakhir dengan peristiwa berdarah, di mana
Benito Juarez bekas presiden Meksiko telah
dilantik kembali sebagai
Presiden. Pada
mulanya, Jenderal
Ignacio
Zaragoza berhasil menewaskan tentara Perancis pada 5 Mei (atau
Cinco de Mayo, dalam bahasa Spanyol) 1862
dalam
Perang
Puebla tetapi akhirnya terpaksa mengalah, dan
Napoleon III
dari Perancis, Maharaja Perancis, telah mengangkat
Ferdinand
Maximillian dari Austria sebagai
Raja
Meksiko pada 1864. Namun dalam masa yang singkat yaitu hanya tiga
tahun, kerajaan Maximillian telah ditumbangkan oleh Juarez
dan ia dihukum bunuh.
Selepas kematian Juárez,
anarki telah terjadi
dan berlarut-larut selama 30 tahun bermula dengan
Pemberontakan
Meksiko yang diketuai oleh
Porfirio Díaz pada tahun 1910. Tokoh-tokoh
yang terkenal sewaktu Pemberontakan Meksiko termasuklah
Francisco I. Madero,
Venustiano
Carranza,
Pancho
Villa,
Alvaro Obregon,
Victoriano
Huerta, dan
Emiliano Zapata.
Kaum pemberontak telah menewaskan tentara persekutuan, tetapi mereka terpaksa
menghadapi pergolakan di dalam dan negara berada dalam keadaan konflik selama
dua dekade lagi. Pemberontakan berakhir pada 1930-an,
Partai Institusi Revolusi (PRI) mengambil
alih pucuk pemerintahan dan berkuasa selama 70 tahun hingga akhir abad ke-20.
PRI merupakan suatu barisan yang terdiri dari beberapa kelompok pemberontak
yang menginginkan pertandingan politik berjalan secara aman. Pada Juli 2000,
Partai
Aksi Nasional (PAN) yang dipimpin oleh
Vicente Fox Quesada
telah berhasil merampas negara ini dari PRI melalui
pemilu yang bebas.
Krisis pertama yang dihadapi oleh Presiden Fox ialah pemberontakan di
Chiapas olh kelompok
Ejército Zapatista de Liberación Nacional (
EZLN).
Chiapas merupakan negera bagian
yang termiskin di Meksiko dan pemberontakan telah bermula sejak 1994. Sebaik
sahaja diangkat sebagai Presiden, ia telah mengarahkan semua laskar segera
mundur dari negeri tersebut.
Jalan raya pemisah
juga ditarik balik dan markas
militer di sana
telah ditutup. Setahun selepas itu, satu
perjanjian damai telah dibuat dengan
kelompok
pemberontak EZLN. Di samping itu, Presiden Fox terpaksa berhadapan
dengan masalah
kebijakan di negara
ini yang terkenal dengan pengambilan
sogok.
Ini ditambah pula dengan tingkat
kejahatan yang amat tinggi terutama di
Mexico City merupakan masalah yang utama di
negara ini.