Ramalan Kiamat Nostradamus: Fransiskus, Paus Akhir Zaman?
Sebelum turun tahta, Paus Benediktus menyatakan, “Tahun Baru 2013
seharusnya menjadi tahun perdamaian meski dunia berada di bawah
kapitalisme, terorisme dan kriminalitas yang tak terkendali.”
Paus Benediktus XVI saat menyambut tahun baru 2013 lalu sempat berharap,
semoga tahun baru 2013 menjadi awal bagi kedamaian bagi seluruh umat
manusia.

Paus Benediktus menyatakan Tahun Baru 2013 seharusnya menjadi tahun
perdamaian meski dunia berada di bawah kapitalisme, terorisme dan
kriminalitas yang tak terkendali.
Paus juga berharap, Tahun Baru semoga menjadi awal bagi kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Pesan itu disampaikan Paus berusia 85 tahun itu di depan massa 10 ribu
orang yang berkumpul di Basilika Santo Petrus, Selasa 1 Januari 2013.
Umat Katolik sedunia merayakan hari itu sebagai Hari Perdamaian Dunia.

Sebelum bicara soal perdamaian, pemimpin 1,2 miliar umat Katolik itu
juga menyebutkan, ketegangan dan konflik disebabkan oleh melebarnya
kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
Dia juga menyatakan kerapnya pola pikir egois dan individualistis,
kapitalisme yang tak terkendali, di sejumlah aksi terorisme dan
kriminalitas.
Paus lebih jauh mendesak ada model ekonomi baru dan aturan etis mengatur pasar. Ia juga menyatakan:
“Krisis keuangan dunia adalah bukti kapitalisme tidak melindungi anggota masyarakat yang paling lemah.”
Pada akhir bulan Februari 2013 akhirnya Paus Benediktus menyatakan akan
mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Lalu pemilihan Paus baru
diadakan pada bulan Maret 2013 dan hasil pemilihan Paus baru yang
menggantikan Benediktus diadakan pada tanggal 13 Maret 2013 di Vatikan.
Paus Fransiskus Terpilih Sebagai Paus Baru
Majelis tertutup untuk memilih Paus baru pada Maret 2013 ternyata juga
mengundang kecemasan beberapa orang terkait kiamat yang semakin dekat.
Hal ini dikarenakan adanya ramalan dari Saint Malachy yang didukung
oleh Nostradamus.
Seperti yang dilansir oleh CBS News (13/3/2013), bagi mereka yang
memercayai ramalan, pemilihan Paus yang terjadi ini memang sedikit
berbeda. Hal ini terjadi mengingat banyaknya kesamaan dengan apa yang
diramalkan oleh Saint Malachy 6 abad yang lalu.
Akhirnya Takhta Suci Vatikan pada 13 Maret 2013 memilih Kardinal Jorge
Mario Bergoglio menjadi Paus baru untuk memimpin umat Katolik sejagat.
Bergoglio menjadi Paus ke-112 menggantikan Paus Benediktus XVI yang
resmi mengundurkan diri pada 28 Februari 2013 lalu.
Para kardinal yang berada di dalam Kapel Sistina, tempat di mana
pelaksanaan konklaf dilakukan, langsung menyambut dengan tepuk tangan
saat nama Bergoglio keluar sebagai pemenang. Bergoglio terpilih menjadi
Paus setelah mendapat 77 suara dari 115 kardinal turut memilih.
Kardinal Jorge Mario Bergoglio yang berasal dari Ibu Kota Buenos Aires,
Argentina ini bergelar Paus Fransiskus, menjadi Paus pertama dari luar
Eropa pada “era modern” seperti sekarang ini. Namun menilik sejarah ternyata dia bukan satu-satunya pemimpin Takhta Suci dari luar Eropa.
Pada abad ke-8 ada Paus Gregory III asal Suriah, Paus Santo Evaritus
asal Betlehem, Paus Theodore asal Yerusalem, dan Paus Victor asal
Libya. Sebelumnya, 265 Paus berasal dari negara-negara di Eropa,
termasuk Paus Benediktus XVI asal Jerman dan Paus Yohanes Paulus II
asal Polandia.
Selama ini Bergoglio tidak sudi memberikan restu untuk melegalkan
pernikahan gay. Termasuk menentang peredaran alat kontrasepsi, namun
galak pada pastur yang enggan membaptis bayi-bayi tanpa ayah.
Dia penentang nomor satu undang-undang disahkan Argentina soal
pernikahan gay dan distribusi bebas alat kontrasepsi. Kesederhanaan
Paus Fransiskus juga tidak diragukan lagi. Saat masih menjadi kardinal
dia terlihat lebih banyak bepergian dengan angkutan umum ketimbang
fasilitas gereja.
Sikapnya juga bersahabat pada semua orang tanpa pilih kasih, bahkan
pada 2001 dia rela membersihkan dan mencium kaki seorang penderita
HIV-AIDS. Bahkan saat menjadi kardinal dia setia hidup di ruang kecil
gereja Katolik di Ibu Kota Buenos Aires.

Bergoglio menjadi Paus pertama menggunakan nama Fransiskus jadi tidak
perlu penyerta angka lagi di belakang namanya lantaran dia Paus pertama
yang menggunakan nama Santo dari Asisi itu.
Namanya sendiri terilhami dari salah satu penganut Jesuit tersohor
Fransiskus Xaverius, penyebar Katolik di Asia dan seorang santo paling
cerdas di zamannya. Karya para penganut Yesuit banyak tercipta di
bidang komunikasi sosial, pendidikan, pelayanan pastoral, sosial
kemasyarakatan, dan seni.
Dulu, Santo penyelamat Fransiskus yang pertama kali dikenal menganut
aliran Jesuit, ordo paling terpandang di Katolik. Nama Fransiskus
sebagai orang suci terkenal rendah hati, penyeimbang alam, dan pelayan
kaum miskin.
Ordo Jesuit merupakan merupakan serikat Yesus sangat terpandang
lantaran penganutnya banyak dari kalangan cendikiawan, budayawan, serta
orang cerdas lainnya dengan latar pendidikan tidak diragukan lagi.
Tapi baru saat ini ordo itu memimpin Takhta Suci. Fransiskus di
zamannya juga mahir berbahasa Italia, Spanyol, dan Jerman, serta pernah
menulis buku Pada Surga dan Bumi yang sudah dijual bebas.
Namun berbeda dengan Fransiskus terdahulu, Paus Fransiskus yang baru
dua hari bertahta ini sudah masuk berita yang tak baik, situs Huffington Post
melaporkan, pada Jumat (15/3/2013), bahwa Bergoglio pernah menduduki
posisi pejabat tinggi dalam organisasi Masyarakat Yesus Argentina
ketika terjadi junta militer berkuasa pada 1976.
Sedangkan menurut surat kabar Los Angeles Times, saat itu ada dua
Pastur yaitu: Pastur Orlando Yorio dan Francisco Jalics diculik pada
bulan Mei 1976 oleh angkatan laut Argentina. Keduanya lalu ditemukan
lima bulan kemudian dalam keadaan hampir telanjang dan terkapar di
sebuah lapangan.
Pada 2005 Bergoglio dituntut pengadilan lantaran diduga terlibat dalam peristiwa penculikan itu. Kantor berita Reuters menyebut pemerintahan militer ketika itu diam-diam memenjarakan kedua pastur itu karena membantu kaum miskin.
Reuters juga menulis, menurut sebuah buku berjudul The Silence
yang ditulis wartawan Horacio Verbitsky, Bergoglio tidak melindungi
kedua pastur itu setelah mereka menolak berhenti mengunjungi daerah
kumuh.
Buku Verbitsky itu berdasarkan pernyataan Orlando Yorio, salah satu
pastur yang diculik itu. Dia kemudian meninggal wajar pada 2000. Kedua
pastur itu akhirnya selamat setelah dipenjara lima bulan.
Ramalan Saint Malachy
Sebuah ramalan kuno menyatakan bahwa paus pengganti Benediktus XVI
adalah paus terakhir. Teori ini bisa dilacak kembali ke masa 900 tahun
lalu. Saat itu, di abad ke-12, Kardinal Irlandia, Malachy O’Morgair, mendapatkan sebuah penglihatan.
Legenda mengatakan Santo Malachy, begitu sang kardinal kemudian
disebut, mendapatkan penglihatan aneh saat dia berkunjung ke Roma. Di
Roma, Malachy melihat semua nama paus di masa depan, lengkap dengan
ciri khas mereka, yang akan memimpin Gereja Katolik hingga akhir zaman.
Ramalan Malachy menyebut Paus Benediktus XVI adalah paus ke-111 atau
paus sebelum yang terakhir. Penglihatan Malachy berakhir di paus
ke-112.
Dalam buku Life of St Malachy karya St Bernard of Claivaux
disebutkan bahwa Malachy adalah seorang peramal terhormat yang bisa
memprediksi dengan tepat hari dan jam kematiannya sendiri.
Setidaknya, salah satu paus abad ke-20, Paus Pius X, sangat yakin bahwa
ramalan Malachy benar adanya. Setidaknya lagi, begitulah menurut
biografi Pius-X karya Rafael Merry del Val.

Namun ramalan ini memicu perdebatan di antara para ahli teologi dan tokoh agama. Mereka menyatakan tidak pernah ada manuskrip otentik terkait ramalan Malachy. Catatan Malachy secara tak terduga ditemukan pada 1590 di antara arsip Vatikan, ratusan tahun setelah Malachy menyampaikan ramalannya.
“Tak ada dasar sejarah apapun terkait daftar ramalan Malachy,” kata
pakar sejarah Kristen dari Universitas Roma, Roberto Rusconi.
“Satu-satunya bakat Malachy adalah membuat orang lain memercayai
prediksinya,” lanjut Roberto. Namun, para pakar lain mencoba
membandingkan daftar penglihatan Malachy dengan sejarah.
Paus pertama, menurut daftar itu, berasal dari sebuah instansi di
Sungai Tiber. Bagi yang memercayai ramalan ini, kalimat itu merujuk
pada Paus Celestine II yang lahir di tepian Sungai Tiber.
Paus Benediktus, dalam daftar itu, digambarkan sebagai “kejayaan dari zaitun (olive)”, dan para penggemar teori hari kiamat merujuk ke gelar Benediktus karena pendiri Ordo Benediktine juga dikenal sebagai Olivetan.
Selain itu, dalam ramalan Malachy, paus terakhir digambarkan sebagai “dalam tekanan yang besar, takhta suci Gereja Katolik Roma akan diduduki Peter (Petrus) Si Orang Roma….”
Sementara itu, tak seorang pun kardinal dari Italia yang bergelar
Petrus atau Peter. Salah satu kandidat paus adalah Kardinal Peter
Turkson dari Ghana.
Tapi saat itu, berbagai ramalan Saint Malachy tentang pemilihan
Paus sejak tahun 1590 memang selalu akurat. Bahkan ramalan ini juga
berjalan sesuai dengan urutan yang diberikan oleh Saint Malachy.
Salah satu contohnya adalah pemilihan Paus Adrian IV yang menjabat pada
masa 1154-1159. Saat itu, sang Paus diramalkan akan berasal dari sebuah
kota bernama St. Albans. Kenyataannya, prediksi itu tidak meleset
sedikitpun.
Hingga pada saat ini ketika Paus ke-111, Paus Benediktus XVI,
mengakhiri jabatannya, maka akan dipilih satu Paus lagi untuk akhir
zaman. Saint Malachy menuliskan, bahwa kedatangan Paus ke 112 ini akan
mengakhiri dunia.!
Saint Malachy pernah menulis:
“Pada akhirnya di Gereja Suci Roma, akan ada Petrus dari Roma,
yang akan menggembalakan domba-dombanya di padang rumput kesengsaraan,
dan ketika hal ini berakhir, kota tujuh bukit akan hancur dan hakim
mengerikan akan menghakimi umat-Nya, selesai,” tulis Saint Malachy (Prophecy of the Popes) (info).
Meskipun ramalan tersebut belum bisa dipastikan apakah benar merupakan
tulisan Saint Malachy, namun nyatanya Nostradamus juga telah memberikan
ramalan yang serupa.
Ramalan Nostradamus
Jika ramalan Malachy belum cukup, ternyata peramal paling terkenal
dalam sejarah, Nostradamus, pada abad ke-16 juga mengeluarkan prediksi
yang tak jauh berbeda dengan Malachy.
Nostradamus dalam ramalannya mengatakan, paus sebelum yang terakhir akan “meninggalkan Roma pada Desember di saat sebuah komet terlihat di siang hari”.
Nostradamus dalam sajaknya, juga telah menuliskan:
“Paus terakhir ini akan meninggalkan Roma di bulan Desember ketika dua matahari terlihat di langit.”
Setelah beratus tahun berselang, ramalan Nostradamus ternyata tak jauh
meleset. Jika pernyataan Nostradamus ini dihubungkan dengan peristiwa
alam, maka akan nampak kebenarannya.
Seperti prediksi para ahli, bisa jadi “matahari kedua” yang dimaksud
Nostradamus adalah Komet ISON yang akan muncul pada 28 November tahun
ini. (baca: Wow!! Komet ISON C/2012S1 Begitu Terangnya, Siang Hari pun Tampak!)
Komet yang juga sering disebut “bintang jatuh”, bisa jadi merupakan
satu dari dua matahari yang dimaksud. Sedangkan matahari satunya lagi
yang biasa menyinari bumi. Komet ISON, dengan ekor sepanjang 40.000
mil, terlihat beberapa bulan sebelum Paus Benediktus XVI memutuskan
untuk mengundurkan diri.
Ramalan itu semakin nyata dengan tanda alam yang sangat jelas. Beberapa
jam setelah Benediktus XVI mengumumkan pengunduran dirinya, petir
menyambar kubah Basilila Santo Petrus. Beberapa hari kemudian, meteorit
jatuh di Rusia.
Meskipun nyatanya ramalan kedua tokoh abad pertengahan ini sering
dinyatakan tepat, masih belum bisa dipastikan apakah prediksi mereka
juga akan berlaku pada kali ini.
Mungkin saja apa yang dimaksud oleh Saint Malachy dan Nostradamus
berbeda dengan yang di intepretasikan oleh orang kebanyakan, seperti
halnya ketika orang memprediksikan kiamat berdasarkan ramalan suku
Maya.
Namun, di luar tembok Katedral Santo Paulus di Roma, terdapat barisan
lencana bertuliskan nama semua paus dan masa pemerintahannya. Legenda
mengatakan, jika semua lencana itu sudah penuh, maka dunia akan segera
menghadapi kiamat. Nah, dinding Katedral Santo Paulus ternyata masih
menyisakan banyak lencana kosong.
Dengan demikian, jika Anda percaya legenda ini, maka akhir zaman
tampaknya masih cukup jauh. Atau yang lebih membahayakan lagi adalah,
disinyalir kemungkinan info ini bersumber dari golongan illuminati yang
memang senang jika masyarakat dunia menjadi resah, apalagi jika isyu
kiamat, mirip kiamat ala Suku Maya di tahun 2012 lalu.
Saat ramalan kiamat 2012 lalu telah terbukti, ternyata banyak orang
yang mempercayainya, hingga tak sedikit pula yang mempersiapkan kiamat
tersebut mulai dari membuat bunker hingga membuat perahu dan kapal
laut. Disaat warga panik belanja dan mempersiapkan segalanya, para
illuminati dan kaum elite dunia justru tersenyum.
Mengingat rencana-rencana mereka ke depan yang akan membuat proyek Blue
Beam dan juga Depopulasi Dunia yang bertujuan agar populasi dunia dapat
berkurang drastis dan dapat mereka kontrol dengan berbagai cara.
Waspadalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar