Kamis, 14 Februari 2013

MACAM MACAM KOMPONEN ELEKTRTONIK


Timer elektronik lebih akurat dan dapat diulang kerjanya lebih cepat dibandingkan dengan timer mekanik, harganya juga lebih murah. Pada umumnya timer elektronik memerlukan catu 24 hingga 48 VDC atau untuk jenis AC memerlukan catu 24 hingga 240 VAC. Timer elektronik terbuat dari bahan semi-konduktor dan dapat diatur waktu pensaklaran dari 0.05 detik hingga 24 jam dengan tingkat akurasi 5%, dan reliabilitas. Sedangkan relay multifungsi elektronik dasarnya adalah relay yang dikontrol dengan mikroprosesor, yang dapat menghasilkan fungsi pewaktu 10 fungsi atau bahkan lebih banyak, dengan variasi pilihan on delay atau off-delay lebih banyak, serta beberapa pilihan pulsa pada outputnya.
Macam-Macam Kontaktor Timer (Timer Mekanik)
1. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay).
2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay).
3. Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati.
4. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu.



alarm anti kebakaran

kebakaran merupakan suatu peristiwa yang tidak kita kehendaki.Peristiwa kebakaran dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit,baik kerugian material maupun kerugian jiwa yang ditimbulkan.salah satu factor penting untuk mencegah kebakaran adalah ketepatan dan kecepatan dalam mendeteksi terjadinya kebakaran.Jenis detector kebakaran ini terbagi menjadi 4 macam yaitu:
v Detektor Panas (Heat Detector)
Cara kerja dari jenis detector ini adalah dengan mendeteksi adalh denagn mendeteksi adanya perubahan atau kenaikan temperature yang yang tidak normal dalam satu ruangan.Jenis ini pada dasarnya dibagi lagi menjadi 3 macam,yaitu:
Fixed temperature heat detector
Rate of rise detector (ROR Detector)
Rate compensation detector
v Detektor Asap (Smoke Detector)
Secara umum jenis detector ini diag menjadi 3 macam yaitu ionizationsmoke detector,photoelectric smoke detector dan air sampling smoke detector.Perbedaan dari ketiga jenis smoke detector tersebut hanyalah pada metode deteksinya.
v Detektor Api (Flame Detector)
Jenis detector ini bekerja dengan mendeteksi adanya sinar dari nyala api yang berupa gelombang sinar infra merah (IR Detector) atau ultraviolet (UV Detector)
v Detektor Gas (Fore Gas Detector)
Cara kerja dari jenis detector ini adalah dengan cara merespo adanay asap yang berasal dari benda yang terbakar.Detektor ini akan aktif bila dipicu dengan adanya kenaikan temperatur pada elemen semikonduktor yang ada didalam detektor tersebut.





        ALARM ANTI MALING


ALARM ANTI MALING
PENDAHULUAN
Kejahatan semakin meraja lela saja pada akhir-akhir ini. Ini disebabkan pada kehidupan yang semakin sulit saja. Persaingan dalam mencari pekerjaan pun begitu ketat. Alhasil banyak pengangguran pun meluas bak jamur di musim penghujan. Aksi pencurian yang terjadi pun juga semakin tinggi. Mari kita atasi masalah tersebut dengan membuat “alarm pencuri”. Dari namanya saja terlihat bahwa alarm tersebut dikhususkan untuk mendeteksi pencuri.
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari alarm ini menggunakan sebuah komponen yang peka terhadap cahaya. Jadi, jika si pencuri menutup jalur cahaya yang diterima oleh komponen tersebut, maka komponen tersebut akan mempengaruhi komponen yang lain sehingga rangkaian akan menghasilkan bunyi yang dapat menandakan terdapat pencuri sehingga pencuri dapat dideteksi dan segera dilakukan tindakan selanjutnya.
Komponen peka cahaya yang saya pakai adalah LDR (Light Dependent Resistor). Komponen ini akan mempunyai hambatan besar jika cahaya yang diterimanya menjadi redup atau tidak terkena cahaya. Jadi, jika terdapat pencuri yang menghalangi cahaya yang diterima oleh LDR, maka LDR akan menjadi pemicu untuk menghidupkan alarm. Alarm yang saya pakai memakai jasa buzzer untuk menghasilkan suara.

Rangkaian alarm pencuri sederhana ini dapat digunakan di tempat-tempat yang ingin terbebas dari pencuri, misalnya di rumah. Alarm diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan di tempat strategis yang menjadi jalan pencuri dalam menjalankan aksinya untuk masuk ke dalam rumah. Sehingga jika pencuri lewat dapat menutup cahaya yang diterima rangkaian sehingga alarm akan berbunyi. Atau alarm bisa juga diletakkan di belakang pintu bagian dalam, jadi bila pintu terbuka maka cahaya yang diterima oleh rangkaian akan terhalang oleh daun pintu yang terbuka tersebut sehingga alarm akan berbunyi.
Cara ini cukup sederhana dan sangat efektif dalam mendeteksi pencuri yang masuk ke dalam rumah. Kita tidak perlu pengamanan berlapis-lapis untuk melindungi rumah kita dengan biaya mahal, namun hanya dengan alarm pencuri yang sederhana dan murah serta dapat dibuat sendiri tersebut kita dapat mengatasi masalah tersebut.
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
- Bor PCB
- Multimeter
- Solder listrik
- Penyedot timah/tenol

BAHAN :
- Papan PCB
- Resistor :
- * R1 : Potensi 250 kΩ
- * R2 : 4 kΩ
- * R3 : 1 kΩ
- * R4 : 2,2 kΩ
- * R5 : 1 kΩ
- Potensiometer
- Kapasitor 220 µF / 16 VDC
- Transistor BC 178
- SCR FIR 3D
- LDR ORP 12
- Buzzer 6 VDC
- Saklar
- Baterai 6 VDC
- Timah / Tenol

GAMBAR RANGKAIAN

CARA KERJA RANGKAIAN
Langkah pertama jika akan menggunakan alarm pencuri adalah dengan mengaktifkan saklar. Dengan aktifnya saklar dapat membuat rangkaian menjadi rangkaian tertutup. R1 dan LDR disini berfungsi sebagai pembagi tegangan agar terjadi arus yang lewat pada transistor pada rangkaian alarm pencuri.
Cara kerja dari rangkaian tersebut adalah pada saat LDR dalam keadaan normal, yaitu saat terkena cahaya, transistor tidak akan aktif. Ketidakaktifan dari saklar disini disebabkan karena syarat untuk menghidupkan transistor adalah beda tegangan antara emittor dan basis adalah 0,6 – 0,7 Volt. Pada keadaan terang tersebut, nilai dari hambatan LDR kecil sehingga tegangannya pun juga kecil. Nilai beda tegangan dari emittor dan basis tersebut di bawah 0,6 Volt.
Karena saklar tidak aktif maka arus dari emitor ke collector dari transistor tidak akan terjadi. Karena tidak ada arus tersebut maka gate dari SCR (Silicon Controlled Rectifier) pun tidak akan ada arus yang melewatinya karena prinsip dari SCR adalah aktif jika ada tegangan pada gatenya. Oleh karena hal tersebut maka SCR tidak akan on dan arus dari anoda ke katoda SCR pun juga tidak akan terjadi. Karena tidak ada arus yang mengalir tersebut membuat buzzer tidak berbunyi sehingga alarm juga tidak akan berbunyi.
Namun, jika LDR tidak menerima cahaya atau cahaya yang diterima meredup, maka nilai resistansinya akan menjadi besar sehingga tegangannya pun juga akan membesar. Beda teganganan ini mencapai angka 0,6 volt dan dapat menghidupkan transistor. Sehingga bila transistor aktif maka arus dari emitor ke collector pun akan terjadi. Resistor R4 pun akan terjadi tegangan. Teganan pada resistor R4 ini akan menjadi trigger untuk mengaktifkan SCR. Untuk mengaktifkan SCR dibutuhkan tegangan sekitar 0,7 Volt pada gatenya. Setelah SCR aktif dan dapat dilewati oleh arus, maka akan membunyikan buzzer sehingga bunyi dapat dihasilkan. Alarm tersebut dapat bekerja.
Untuk mematikan alarm digunakanlah saklar yang terdapat pada rangkaian. Hal ini dikarenakan karena SCR jika sudah ON akan terus mempertahankan keadaannya. Sehingga jika SCR sudah ON maka akan ON terus, kecuali pada satu hal, yaitu tegangan anoda menuju katoda dibuat menjadi nol kembali. Maka dari itu peran dari saklar untuk mematikan alarm sangat penting agar alarm tidak berbunyi terus menerus.



 Alat Pengering Tangan

          Alat pengering tangan otomatis saat ini merupakan salah satu pemanfaatan teknologi yang banyak digunakan di mall, restoran, hotel dan rumah sakit. Keutamaan dari alat pengering tangan ini adalah tingkat kehigienisannya yang tinggi. Pada tugas akhir ini dibuat suatu alat pengering tangan otomatis berbasis mikrokontroller AVR ATmega16 dengan menggunakan suatu sensor cahaya dimana hand dryer akan aktif jika sensor mendeteksi adanya objek yaitu tangan. Kelebihan dari alat ini selain berfungsi sebagai pengering tangan adalah adanya display atau tampilan kata – kata baik saat aktif maupun tidak aktif.
         Pada dasarnya, modul pengering ini terdiri dari sebuah modul sensor infra merah dan sebuah modul kontroller untuk mengaktifkan hand dryer dan display. Sensor yang digunakan adalah sensor cahaya LED dan menghasilkan suatu gelombang cahaya. Gelombang cahaya tersebut ditransmisikan menjadi besaran tegangan oleh photodioda. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh LED. Komparator yang digunakan adalah IC LM324 untuk membandingkan keluaran dari photodioda dengan tegangan referensi pada komparator untuk mendapatkan data biner (0 atau 1). Data biner tersebutlah yang selanjutnya akan diolah oleh mikrokontroller untuk memberikan instruksi pada rangkaian switching. Sehingga alat pengering tersebut dapat aktif dan mati secara otomatis berdasar objek yang dibaca oleh sensor.




PENANAK NASI OTOMATIS

Jenis
Ada 2 jenis rice cooker termasuk sentuhan dingin dan kompor panci beras. Hal ini penting untuk mengetahui perbedaan antara keduanya karena keduanya beroperasi secara berbeda untuk memberikan efek yang sama dalam mempersiapkan beras fantastis.
Keren-touch rice cooker: rice cooker ini dibangun untuk melindungi bagian dalam pot. Hal ini membuat bagian eksternal dingin untuk disentuh. Ia memiliki tutup engsel yang terkunci dalam uap air dan hanya memiliki kapasitas konservatif jika membuat nasi.Pot penanak nasi: Ini adalah penanak nasi biasa yang menggunakan panci dan tutup dengan lubang ventilasi yang keluar uap.Kapasitas Hampir semua penanak nasi menawarkan beberapa kapasitas. Jika Anda memilih untuk Memasak untuk beberapa orang, itu adalah kunci bahwa Anda memilih rice cooker yang bisa memasak nasi dalam kapasitas yang berbeda. LainnyaFiturAnda juga dapat memilih penanak nasi otomatis yang memiliki melihat melalui tutup untuk menentukan apakah nasi belum dimasak. Hal ini juga dianjurkan untuk memilih salah satu yang memiliki lebih hangat otomatis. Hal tentang fitur ini adalah bahwa hal itu membuat rice cooker Anda lebih mudah untuk digunakan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar